Saturday, July 25, 2009

MIDI Instrument, Harmonisasi Cukup Satu Kupu

Lebih 7 tahun lalu saat abang saya masih dijogja, banyak sekali lagu tercipta oleh dia. Maklum hoby bermain musiknya sudah ada sejak SD dilanjutkan dengan membentuk band Tomat saat dia SMU dg masih membawakan lagu orang lain hingga Cremona saat kuliah dg cukup banyak menelurkan lagu sendiri. Jika dibawah tahun 2001 band miliknya membuat sample album di studio-studio mini yg tersebar banyak dijogja, maka memasuki tahun 2002 adalah era home recording dengan hanya bermodalkan satu unit pc & sound card addon dari keluarga creative. Pemilihan home recording cukup beralasan lantaran sebagian crew Cremona sudah terpisah dg berbagai alasan mulai lulus kuliahlah, kawinlah, kerja diluar kota hingga pindah ke band yg “lebih bonafit”. Menyikapi situasi tersebut apalagi terlanjur banyak lagu ditelurkan dan sayang untuk tidak dierami , tak habis akal beliau membentuk kembali Cremona meski hanya dengan dua personel saja yaitu merekrut vocalis baru dan abang saya sendiri sebagai gitaris(melodi+rithm) merangkap aransemen, drummer, keybord, bassis, operator backing vocal dsb yang bisa dikerjakan serabutan. Tugas yang berat untuk abang saya jika harus memainkan keseluruhan alat music tersebut. Namun dengan teknologi MIDI maka sebuah sample album yang terdiri dari 8 lagu bisa diselesaikan dengan hanya melibatkan 2+1(karena saya sering handle untuk urusan teknisnya) orang saja dalam beberapa hari.

Apakah sebenarnya MIDI itu? Musical Instrument Digital Interface (MIDI) adalah sebuah standar hardware dan software internasional untuk saling bertukar data (layaknya kode musik dan MIDI Event) di antara perangkat musik elektronik dan komputer dari merek yang berbeda dan akhirnya diberikan sebuah standar baru bernama General MIDI 16 channel yang mampu menampung 128 macam instrumen (termasuk noise effect), dimana 1 channel dapat memainkan 3 – 16 note. MIDI umumnya ditemukan pada perangkat musik keyboard/organ tunggal/elekton pada acara festival music. Objek MIDi dalam sebuah PC dipresentasikan pada karakter-karakter multitrack berisi informasi jenis alat music, nada, pitch, durasi dan lain-lain dalam sebuah format file berekstensi mid dan rmi. Proses terjadinya instrument music yaitu saat dimainkan software pemutar music maka MIDI Device sound card akan membaca file midi laksana not balok multi track termasuk detail informasi didalamnya untuk kemudian menciptakan suara wave yg diambil dari file samplesheet midi bank (baik standar maupun suplemen soundcard) dengan pengaturan tinggi rendah/pitch/nada/modulasi oleh Auxiliary Controllers. Pemilihan soundcard juga tidak sembarangan agar suara yg tercipta mirip atau paling tidak mendekati suara asli alat music tersebut, dan itu bisa ditemukan di soundcard minimal kelas creative Vibra 128. Sound card ini sudah memiliki samplesheet 2,4,8 MB seperti SB live dengan tingkat noise output input yg lebih rendah. Sempat pula mencoba soundcard onboard kelas ESS Solo 1, hasilnya suara MIDI melenceng jauh dari aslinya, noise saat recording juga kentara sekali disamping tak memiliki hardware acclerration.

Lebih jauh, dengan menggunakan program CakeWalk Home Studio 2002 abang saya menciptakan irama lagu berbasis MIDI dari berbagai alat musik seperti bass, drum, cello, sysntesizer dsb. Dengan jumlah belasan track dimana masing-masing track mewakilkan 1 alat musik atau 1 sumber suara lainnya jenis wav untuk vocal atau tic gitar dimana wav direcord melalui line in atau mic ini. Untuk alat music MIDI dilakukan hanya dengan memasukkan karakter not balok baik dari nada, ketukan, birama, panjang dan lain sebagainya. Khusus untuk Drum yang selalu ada di track 10 (kalo gak lupa) setiap penempatan not akan menciptakan efek jenis perangkat drum yg berbeda seperti tom-tom, snar, drumbass,cymbal dll. Denagn menggunakan metronome sebagai acuan, drum adalah yang pertama dibuat, kemudian tic gitar asli dari input soundcard yg dimainkan oleh abang saya untuk masuk kesalah satu track dalam bentuk wav dan dilanjutkan dengan alat music MIDI lainnya. Sepertinya memang suara gitar sulit dimanipulasi menggunakan MIDI. Setelah Musik utuh tercipta, maka tic vocal dilakukan terakhir untuk bisa menyesuaikan dengan irama music yang dilakukan menggunakan mic. Jika terjadi kesalahan tinggal record ulang dibagian trac vocal atau diteruskan di track lainnya pada waktu yg disesuiakan pula. Tiap track bisa diaktifkan, diberi sound effek seperti reverb, chorus, echo dan banyak lagi secara independent, bersama-sama atau sendiri-sendiri dan bisa pula digeser seperti layer pada proses desain corel. Karena saat itu masih menggunakan processor kelas AMD K6-2 450mhz, tidak banyak effek dan track yg bisa dilakukan karena sering terjadi drop akibat tidak mampunya processor menangani proses realtime tersebut. Satu lagu “mentah” tersebut disimpan dalam file budle *.bun sebesar 200MB dan untuk menyatukannya dengan cara mengekspor kedalam bentuk mp3.

Salah satu lagu bertajuk “Cukup Satu Kupu” tercipta dari sebuah kamar kecil dg peralatan PC seadanya. Sebenarnya ini merupakan jingle kontes sewindu Telkomsel. Karena kebetulan saat itu liriknya digubah kembali dan belum di tic ulang, terpaksa saya sendirian bersusah payah mengisi sendiri vocalnya untuk kebutuhan track intonasi meski dengan nafas terengah-engah. Seingat saya cuma butuh 20 menit proses tic vocal + recordingnya enam tahun yang lalu. Untuk mendengarkan musiknya klik aja logo Cukup Satu Kupu dibawah.

Banyak kupu yang terbang dihatiku, hanya satu yang hinggap dihatiku
kini kau hadir untuk temaniku
hanya bayangmu yang slealu aku puja

reff

Bagiku cukup - Dirimu yang menjadi satu kupu hidupku
Cukup cintamu yang menjadi satu kupu hatiku
Kau yang terbaik yang pernah kumiliki
Begitu duniamu mencuri duniaku
Back to reff


No comments:

Post a Comment

Komentar yuk....


Got My Cursor @ 123Cursors.com