Saturday, June 28, 2008

Panduan Online Shop & Klaim Garansi

Setelah beberapa waktu memilih dan memilah storage baru untuk menggantikan hardisk maxtor IDE 80GB jadul saya Akhirnya jatuh pada hardisk sata 2 berkapasitas 320GB dan cache 16mb. Diantara merek-merek terbaik dan saran dari para rekan IT chip forum akhirnya tersebutlah nama Hitachi dan WDC berdasarkan pada performa, kualitas dan harga yang masuk akal. Kemudian proses eliminasi di lakukan ketat berdasarkan dari kecepatan tulis, baca, burst speed, acces time, suhu, konsumsi power dan fitu NCQ. Akhirnya hardisk Hitachi HDTK250 terpilih, merupakan hardisk tercepat dikelasnya karena diskhususkan untuk games ensthusias. Dengan melakukan transaksi online shop sebuah toko dijakarta pengiriman barang menggunakan jasa tiki jne hanya berselang satu hari lamanya dari waktu pembelian.Kenapa saya tidak membeli diyogya? Karena harga hardisk diyoga dengan merek dan spesifikasi yang sama bisa lebih mahal 100 rb bahkan lebih termasuk ongkos kirimnya.

Setelah barang sampai saya segera mencoba dan memasangnya pada CPU saya. Alangkah terkejutnya saat power dinyalakan bios tidak mau post karena proses pendeteksian hardisk baru bermasalah, terlebi ada bunyi “kletak2” pada hardsik baru tersebut. Saya coba di CPU teman juga kasusnya sama saja. EEntah defect atau kelalaian dalam pengiriman akhirnya barang saya kirim kembali kejakarta untuk saya RMA pada tokonya dan menggantinya dengan merek WDC AAKS dengan asumsi garansi ATIKOM dapat dilakukan dimana saja meski beli dari luar kota. Point yang saya lewatkan dari kejadian diatas adalah proses klaim garansi ternyata sangat penting dan ini tidak saya pikirkan (hanya melulu soal performa). Dan saya juga lupa menanyakan distro Hitachi apakah ada diyogya, ternyata hanya ada di Jakarta dan Surabaya. Lain halnya dengan Seagate, Maxtor dan WDC yang ada dalam satu distro yaitu Atikom atau Terra dan lokasinya sudah ada di banyak tempat.

Jadi untuk yang ingin membeli barang secara online, keberadaan distro yang mudah dijangkau adalah hal mutlak sebagai pertimbangan dalam memutuskan untuk membeli suatu barang secara online.


Bottleneck Pada Processor

Pada saat bermain games saat ini visual 3D grafik tidak tergantung 100% pada graphic card. Seperti Geforce 8 dan 9 memerlukan suatu level power minimal processor karena jika tidak maka mereka tidak mampu memanfaatkan potensi 3D vga tersebut. Bottleneck yang diakibatkan oleh processor ini dikarenakan kecepatan vga yang sudah sangat2 cepat dan harus didukung pula oleh processor Kecepatan CPU yang dapat di mengimbangi hal tersebut yaitu antara 2,6Ghz – 3Ghz. Jika kecepatan processor lebih rendah dari itu makan kemampuan vga tidak akan optimal dan kehilangan performa sesungguhnya. Anda bisa mensiasati dengan mengoverclok processor anda sesuai kecepatan minimal jika memungkinkan

Saturday, June 14, 2008

Processor 64 bit Pada Sistem Operasi 64bit

Sejak kemunculan core 2 duo, Amd seakan-akan diterjang prahara percaya diri. Barusan saja Amd bertahta dipuncak performa secara keluarga Pentium 4, Pentium D baik yang single maupun dula core dihajar habis2an oleh jajaran Athlon 64 dan X2. namun kini semua tinggal kenangan. Dengan clock yang sama, core family mampu mengerjakan lebih banyak tugas dibanding generasi sebelumnya yang menggunakan arsitektur netburst (prescot) dan terkenal panas, boros dan tidak efisien. Lalu dibandingkan dengan Amd dengan quanti speednya bagaimana? Ternyata teknologi quanti speed mampu di lampaui dengan perbedaan selisih kinerja di desktop windows sebesar 400Mhz. Maksudnya disini 2 Ghz core 2 duo kecepatannya seimbang dengan 2.4 Ghz Athlon 64 X2. Selain karena L2 cache yang saling share antar kedua core, ternyata windows adalah satu-satunya O.S yang tidak mendukung full 64 bit. Intel C2D based core architecture itu support 64 bit tapi hanya subset (sebagian) dari full X86-64 yang dibuat oleh AMD (sekitar 90%) yang disebut dengan E64MT. Windows 64 bit hanya mendukung E64MT jadi bisa dibilang agak condong ke Intel. Tapi Linux 64 bit mendukung full X86-64 instruction (yang disebut dengan AMD64) termasuk fitur-fitur yang tidak ada di Intel seperti IOMMU.

Di dunia Linux atau O.S yang platform neutral, keuntungan Intel itu berkurang jauh karena Linux lebih modular, sehingga lebih multiple-thread. Apabila di Windows, C2D itu sekitar 400 MHz di atas X2, di Linux 32 bit, dia hanya menang sekitar 200 MHz. dan di Linux 64 bit, dia seri clock vs clock. Berarti yang benar-benar Windows compatible adalah processor intel?


Got My Cursor @ 123Cursors.com